Skip to main content

TUGAS 3 PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAD



TUGAS 3
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAD

Apalah arti sebuah derajat?
Apa yang ada dipikiran anda bila mendengar kata derajat? Didalam benak saya derajat adalah sebuah posisi dimana kedudukan kita berada, yang mampu membuat kita menjadi terpadang bila derajat kita semakin tinggi dan dipandang rendah bila derajat kita rendah. Hal ini yang bisa menempatkan strata dalam suatu lapisan masyarakat dalam segi pendidikan, ekonomi, golongan, dan sebagainya yang menempatkan posisinya manusia itu berada didalam derajatnya.
Sebagaian besar manusia yang hidup di dunia pasti mencari derajat yang lebih tinggi agar tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain, karena keinginannya untuk mendapatkan derajat yang tinggi maka ia akan berusaha semaksimal mungkin agar derajatnya tinggi dan terpandang. Sebagai contoh kecil di Indonesia derajat dalam masalah pendidikan, ada yang namanya RSBI ( Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ) hal ini menjadi suatu yang derajat seseorang yang masuk sekolah tersebut akan dipandang lebih dibanding seseorang yang sekolah di sekolah yang biasa-biasa saja.
Dalam hal pendidikan derajat sangat jelas menjadi perbedaan atau tingkatan yang sangat mengpengaruhi kedudukan seseorang, bila seseorang hanya lulusan SD tentu saja ia derajatnya tidak dibanding dengan seseorang yang pendidikannya lulusan doktor atau sarjana. Dalam dunia kerja juga akan perbandingan bila semakin tinggi pendidikannya maka posisi yang diterimanya semakin tinggi. Ini lah yang menjadi perbedaan derajat didalam pendidikan, terlihat bahwa pelapisan sosial yang sangat berbeda dan pandangan yang berbeda dari setiap orang.
Didalam masyarakat juga pasti ada sesuatu yang dihargai, salah satunya misalkan dalam suatu keluarga ada seorang ayah ibu dan anak, pasti ayah dan ibu dihormati oleh anaknya karena derajat ayah dan ibu lebih tinggi dari anaknya, sementara ibu menghormati ayah karena ayah pemimpin dalam keluarga dan derajatnya lebih tinggi. Ini lah kecil dari timbulnya derajat dalam keluarga yang memang tidak ditentukan secara sengaja, namun terbentuk dengan sendirinya karena memang kududukannya yang memang harus dihormati.
Ada pula dalam setiap masyarakat yang hidup dalam suatu wilayah bersamaan dalam jangka waktu cukup lama akan merasakan yang namanya kesaman derajat dimana setiap orang memandang satu sama lain dengan derajat yang sama. Terbukti dengan adanya universal Declaration of Human Right, yang lahir tahun 1948 menganggap bahwa manusia mempunyai hak yang dibawanya sejak lahir yang melekat pada dirinya. Beberapa hak itu dimiliki tanpa perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, karena itu bersifat asasi serta universal.
Hal ini membuktikan bahwa hak dan kewajiban yang menjadi tolak ukur persamaan derajat dalam suatu lapisan masyarakat yang tidak memandang tinggi rendahnya pendidikan seseorang atau kaya miskinnya harta seseorang, namum semua sama dalam hak dan kewajiban yang membuat tidak memandang dengan sebelah mata karena materi. Oleh karna itu setiap hak dan kewajiban seharusnya dilaksanakan sebaik mungkin agar terjalin hubungan yang lebih harmonis dan tidak memandang derajat karena materi seseorang saja.
Pitirim A sorokin mengatakan bahwa pelapisan sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchies). Dimana kelas kelas dalam masyarakat itu dilihat dari segi pendidikan dan materi karena derajat yang rendah. Bila dipandang dari segi hak dan kewajiban, pelapisan sosial dikarenakan hak dan kewajiban yang tidak merata didalam masyarakat tersebut dan pembagian tugas yang tidak merata sehingga terjadi pelapisan sosial yang membuat derajat orang bisa dipandang tinggi dan rendah.
Banyak hal yang bisa dijadikan patokan untuk menilai tinggi atau rendahnya derajat manusia didalam pelapisan sosial namum hal ini hanyalah sebuah kedudukan yang menempatkan seseorang untuk menjalankan tugas yang diembangnya dengan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Bukan karena derajat yang rendah jadi alasan tidak dapat melakukan suatu hal dengan baik, bila ada usaha dan keinginan derajat pun bisa kita lewati dengan kemauan yang kuat.
Pandangan saya secara pribadi derajat hanyalah kedudukan yang menentukan posisi kita sebagai manusia yang harus kita tingkatkan bukan hanya dalam segi pendidikan namun moral dan kemampuan yang tinggi, karena banyak dijaman sekarang sarjana pun kalah dengan siswa SMK/SMA yang mau berusaha dan berkemauan tinggi untuk mengubah derajatnya menjadi lebih tinggi dan dipandang lebih baik.

PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
– Terjadi dengan SendirinyaProses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
- Terjadi dengan Sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Didalam sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1) Sistem Fungsional, merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat.
2) Sistem Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas ( Vertikal ).

study kasus :pelapisan sosial pada kaum ningrat dengan kaum awam.
Kaum ningrat tidak di perbolehkan berhubungan dengan kaum awam dikarenakan perbedaan sosial.

PERBEDAAN SYSTEM PELAPISAN DALAM MASYARAKAT
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok social.
Masyarakat dan individu adalah komplementer dapat dilihat dalam kenyataan bahwa:
a) Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
b) Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan menyebabkan perubahan
Ada beberapa pendapat menurut para ahli mengenai strafukasi sosial diantaranya menurut Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat”.Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan masyarakat adalah jenjang status dan peranan yang relative permanen yang terdapat dalam system social didalam hal perbedaan hak,pengaruh dan kekuasaan”.Masyarakat yang berstatifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau piramida, dimana lapiasan bawah adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit keatas.

B. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno.
Didalam organisasi masyarakat primitifpun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
a. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
b. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa
c. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum
e. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
f. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum
Pendapat tradisional tentang masyarakat primitif sebagai masyarakat yang komunistis yang tanpa hak milik pribadi dan perdagangan adalah tidak benar. Ekonomi primitive bukanlah ekonomi dari individu-individu yang terisolir produktif kolektif.

TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)

Beberapa teori tentang pelapisan masyarakat dicantumkan di sini :
1) Aristoteles mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
2) Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
3) Vilfredo Pareto menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda.
4) Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
5) Karl Mark menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.Dari uraian di atas dapat disimpulkan jika masyarakat terbagi menjadi lapisan-lapisan social, yaitu :
a. ukuran kekayaan
b. ukuran kekuasaan
c. ukuran kehormatan
d. ukuran ilmu pengetahuan

ELITE DAN MASSA
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya, pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader) inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
Ada dua kecenderungan untuk menetukan elite didalam masyarakat yaitu : perama menitik beratakan pada fungsi sosial dan yang kedua, pertimbangan-pertimbangan yang bersifat mral. Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problema yang memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau mas depan yang tak tentu.Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd,t etapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas. Cirri-ciri massa adalah :
1. Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers
2. Massa merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonym
3. Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya

PENDAPAT : Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.

SUMBER :
http://sosbud.kompasiana.com/2012/10/27/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat-503905.html
http://www.scribd.com/doc/40750397/Sikap-Ilmiah

Comments

Popular posts from this blog

Trik dan Cara Nyontek Ujian Mandiri / UM / Semester Pendek Agar tidak ketahuan Dosen Penjaga

         Haha.. Semester pendek atau ujian mandiri serukan kalo ikutan gini.. Pasti dari kalian pinginkan kalo ujian mandiri di Universitas Gunadarma selalu lulus. Hehe.. Gampang caranya sangat mudah.. Banyak cara nyontek yg  bisa di lakukan, hanya saja mungkin karena takut jadi kalian jadi gk mau melakukannya..          Ane akan jelasin nih trik ya nih.. Ane di kenal Raja UM dengan jumlah voucher 37.. Kebayangkan brapa jumlah yg ane keluarin buat perbaiki nilai yg tiap semester selalu turun.. Haha.. Sampe hp baru pun gk ke beli..          Tapi Ane seneng karena ipk ane jadi tinggi.. Ane juga berterimakasih kepada Gunadarma dengan menyediakan fasilitas UM.. Kebayangkan kalo gk ada UM.. Bisa Gila.. Haha.. Ok ane rasa cukup curhatnya ya.. Langsung aja nih gan ane jelasin caranya.. CARA  1 : MENGGUNAKAN KERTAS.. Ente bikin contekan jawaban di kertas kecil...

TAHAPAN DAN LANGKAH-LANGKAH SETELAH SIDANG PI (PENULISAN ILMIAH) GUNADARMA

1.       Setelah kamu selesai sidang PI kalau kamu ada revisi segera selesaikan dan jika sudah di acc simpan catatan revisi tersebut untuk dikembalikan ke loket bagian Penulisan Ilmiah dan PI kamu harus di  hard cover  warna kuning atau warna orange jika sudah di acc, tapi kalau kamu sudah tidak ada revisi langsung saja di  hard cover  PI nya. Paling lama  hard cover  3 hari. Untuk loket Penulisan Ilmiah buka hari rabu dan kamis jam 09.30-11.30 dan 13.00-14.30. 2.      Jika PI kamu sudah di  hard cover 3.      Upload Presentasi PI kamu ke http://www.studentsite.gunadarma.ac.id/index.php/site/login , lalu login menggunakan username dan password ss kamu 4.      Lalu pilih Menu Perpustakaan  à  Pilih Upload Penulisan Ilmiah  à  Klik Upload Penulisan Anda  à  Isi Data yang tertera di Form  à  Jangan lupa pilih jenis penulisan ...

Berita Heboh !

loading...